Halaman

Minggu, 09 Februari 2014

Kisah Suksus Guru SD Menjadi Pengusaha Property


KISAH SUKSES GURU SD YANG MENJADI PENGUSAHA PROPERTY
(MEMBUKA LAHAN UNTUK PERUMAHAN)

Barito Kuala malam senen, 05 Januari 2014




Nama lahirnya adalah SUPIANI, tanggal 07 Juni 1964 tepatnya di Ilung salah satu kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang ada di Kalimantan Selatan dan di desanya biasa di panggil dengan sebutan Alau (gelar semasa kecil) dan oleh keluarga dan kerabatnya sampai sekarang masih sering dipanggil dengan sebutan itu
Latar belakang pendidikan :
SD Negeri Harapan Masa Ilung tahun tamat 1979
SMP Negeri Ilung Tahun lulus 1983
SPG Negeri Barabai lulus tahun 1986
D2 PGSD Unlam Banjarmasin lulus 1995
S1 BK Uniska Banjarmasin lulus tahun 2010

Seukuran nya sebagai seorang guru SD, susah ditemukan untuk berani menapaki bisnis pada jalur ini. Pernah mengalami kejayaan bisnis dan jatuh sampai memulai dari nol lagi dan mulai mengembangkan bisnis property nya
Sekarang beliau telah menjadi kepala sekolah dan masih menjalankan bisnis property (membuka lahan untuk perumahan), perusahaan otomotif (Bis antar kota Kabupaten) dan usaha rental mobil. Diperkirakan aset kurang lebih 2 miliar.
Dengan karyawan perumahan 3 orang, 10 orang tukang dan 3 orang supir dengan penggajian sesuai upah standar minimal provinsi.

KARIR DAN KEHIDUPAN
Dilahirkan dalam keluarga yang kurang berkecukupan, ayahnya seorang petani mereka tinggal bersama pada orang tuanya dan adiknya. Pada usia 13 th ayahnya meninggal dunia dan tinggallah ia hanya dengan ibunya saat itu sudah kelas 3 SMP. Tamat SMP dia mengikuti Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dibarabai setingkat dengan SMA sekarang.
Pada tahun 1989 diangkat sebagai guru SD (PNS) diwilayah kabupaten Barito Kuala pada tahun 1993 melanjutkan pendidikan diploma 2 di UNLAM Banjarmasin (PGSD) dengan jarak tempuh yang relatif jauh setiap harinya kurang lebih 25 km, dengan medan tanah merah untuk mengejar pendidikan yang tertinggal. Dan tamat pada tahun 1995.
Selain melaksanakan tugasnya sebagai guru di SD Sungai Pitung dia juga mencari tambahan untuk kebutuhanya sebagai tukang ojek dipasar Pangeran Antasari Banjarmasin sepulang dari tugasnya ini dilakukan setiap hari, karena gaji PNS pada saat itu hanya Rp, 52.750 / bulan yang hanya cukup untuk sepuluh hari setelah dibayarkan kontrakan rumah. Dan rutinitas ini dijalani selama beberapa tahun dengan keluarganya dan sudah punya anak satu wal hasil dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Karena keuletanya dalam mengisi waktu setelah tugas guru yang diembanya menjadikan dirinya tak akan bisa diam dan selalu memikirkan bagaimana supaya waktu tidak terbuang sia sia dan menghasilkan keuntungan untuk kesejahteraan keluarganya.
Karena kepiawaianya dalam berkomunikasi dan banyak mempunyai teman juga karena pengalaman sebagai guru pada tahun 2002 ada seorang teman yang mengajak untuk bekerja disebuah perusahaan tepatnya PT. Persada Permai yang bergerak dibidang property yang ditugasi sebagai staff ahli administrasi (paroh waktu) karena tinggal dekat dengan lokasi proyek perumahan tersebut, selain itu  ia juga ditugasi untuk mengurus administrasi nasabah yang akan di ajukan ke BANK KPR BTN dengan selery yang cukup memuaskan yang diberikan oleh pihak perusahaan.
Karena pengalaman yang dimilikinya tentang pernak pernik perumahan ditambah beberapa tahun belajar di proyek itu, ada terbersit dibatinya untuk mengembangkan sendiri usaha property itu lepas dari induk perusahaanya.
Selain mengumpulkan modal yang dirasa cukup untuk memulai usaha sendiri beliau dengan 3 orang rekannya mulai mendirikan perusahaan sendiri dibidang yang sama .  dengan nama PT. Pondok Indra Sari Permai pada tahun 2006 berdomisi di Jalan Trans Kalimantan Kecamatan Alalak Kabupaten Barito kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Beliau menduduki jabatan dalam perusahaan tersebut sebagai komisaris.
Dengan modal awal Rp. 150.000.000 dan ditambah dengan pinjaman dari BANK BTN sebesar Rp. 150.000.000. Pada tahun 2006 perusahaan mengangkat  3 orang karyawan dengan jam kerja dari pukul 09.00 s/d 15.00. sedangkan Bapak Supiani masih sebagai PNS masuk kerja dimulai pukul 13.00 setelah lepas jam dinas bahkan tak jarang beliau pulang sampai larut malam untuk mengevaluasi adminstrasi, keuangan dan material logistik sampai pada tukang dan pengawas proyek. Dengan modal awal Rp. 300.000.000 mereka dapat menyelesaikan 10 unit rumah siap huni untuk dijual kepada nasabahnya melalui BANK BTN Cabang Banjarmasin. Setelah rumah tersebut terjual mereka terus melanjutkan proyek perumahan karena permintaan masyarakat/nasabah sangat tinggi maka pembangunan terus dilaksanakan sampai 38 unit untuk satu lokasi dan dalam waktu 6 bulan habis terjual.
Beliau mengembang proyek perumahan dilokasi yang baru dengan luas lahan yang disiapkan kurang lebih satu hektar dengan 80 unit rumah tipe 42 dengan luas tanah per unit 120 m2 (10 x 12 m2) dengan harga jual Rp. 48.000.000 /unit.
Dari tahun 2006 sampai tahun 2008 beliau dapat menjual 128 unit rumah bekerja sama dengan BANK BTN Banjarmasin. Mereka mencapai puncak kesuksesan dalam bisnisnya.

MENGALAMI MASA MASA SULIT
Pada tahun yang sama beliau mengalami masa sulit yaitu dibidang pemasangan listrik pada tiap tiap rumah nasabah, dikarenakan tidak adanya penambahan pemasangan baru listrik oleh PLN se Kalimantan Selatan  untuk perumahan baru.
Sedang nasabah perumahan sudah menempati perumahan yang dibelinya namun  listrik dari PLN belum terpasang sedang nasabah menuntut untuk fasilitas listrik tersebut kepada perusahaan, untuk menanggulangi masalah ini maka pihak pengembang yang dipimpinya bertanggung jawab memenuhi fasiltaas tersebut dengan cara memasangkan satu kwh dengan daya 1300 untuk jumlah rumah yang ada bahkan bagi nasabah yang nakal mengambil arus diluar kwh, hal tersebut diketahui oleh pihak PLN dan di temukan buktinya maka diberikan sanksi denda sebesar Rp. 250.000.000 oleh pihak PLN kepada perusahaan yang dipimpinya. Dengan catatan tidak ada pemasangan apabila tidak membayar denda tersebut.
Karena ini merupakan tanggung jawab perusahaan akhirnya dibayar denda hasil keuntungan penjualan rumah ditambah dengan pemasangan baru sebesar Rp. 150.000.000, sehingga perusahaan yang dipimpinya mengalami pailit. dan dipasangkan lah aliran listrik tersebut.
Pada masa ini beliau merasa sangat mendapati masalah yang berat.

MENCARI KETENANGAN DENGAN KEYAKINAN
Dengan kejadian ini beliau memutuskan diri untuk istirahat dalam proyek perumahan, bahkan sisa tanah yang belum terbangun serta sertifikanya di pindah tangankan dan diteruskan kepada pihak pengembang lain.
Pada tahun 2009 beliau fokus pada tugas nya sebagai guru SD Negeri Sungai Pitung Kecamatan Alalak Barito Kuala, pada tahun itu pula beliau ikut tes calon kepala sekolah (cakap) dan diangkat menjadi kepala sekolah. Dalam merenungi apa yang sudah dialaminya bersama dengan rekan bisnisnya dan beliau mencari ketenangan dengan menuntut dan memperdalam pengetahuan agama agar mendapati ketenangan jiwanya sampai ke luar kalimantan (pulau jawa). Beliau tak bosan bosanya menemui ulama ulama besar yang ada di Kalimantan Selatan untuk berguru dan menuntut ilmu agama seperti di Martapura Kyai H. Ahmad Khudari turunan ke 6 dari syeh Muhammad Arsyad Al Banjary Martapura untu belajar dan mengambil izajah Tarekat Samaniyah. Beliau sampai kepulau jawa untuk berguru seperi di Cerebon dengan Kyai Abdullah Qosim turunan ke 6 dari sunan gunung jati sempat mengambil izajah tarekat Qadiriah Naksbandiyah, dan dibuluran jawa timur dengan Gus Arifin untuk menanyakan hal yang berkenaan dengan usaha yang dijalaninya. dan rutin jiarah ke makam wali wali yang ada di Kalimantan Selatan bahkan sampai ke pulau Jawa,  dan Jakarta. Sampai sekarang terus menuntut pengetahuan agama dan senang bergaul dengan Habaib dan orang orang soleh sampai ikut andil dalam membentuk majelis ta’lim dengan nama Majelis Ta’lim Al-Hadi. Hal ini berlangsung dari 2009 sampai dengan 2011.

BANGKIT DENGAN KEYAKINAN





Pernah bertanya kepada salah seorang ulama yang ditemuinya tentang “bagaimana pinjam uang berbunga kepada orang lain” maka dijawab oleh ulama itu bahwa “apabila kamu memakai/memakan uang dengan berbunga sama halnya kamu berudhu dengan air kencing ibumu” (haram).
Dan ditanyakan lagi “adakah jalan untuk menebus kesalahan itu”, maka dijawab oleh ulama itu “ada. dengan cara sembahyang tobat dan banyak berdzikir dan istigfar”.


Dan dengan meyakini hal inilah beliau mulai membuka diri untuk memulai usahanya

Add caption
Pada pertengahan tahun 2012 beliau mulai membuka usaha rental mobil bersama dengan teman majelisnya dengan modal awal satu unit mobil avansa tahun 2010 berkembang dengan menambah sebuah mini bus antar kota kabupaten (Banjarmasin – Kotabaru), dan pick up angkutan barang.
Hasilnya sebagian untuk pembiayaan mejelis ta’lim.


Karena pengalaman di bidang property yang dimilikinya, beliau dan beberapa rekan di majelisnya kembali membuka usaha property dengan membuat cv. Yang dinamai CV. AL HADI, beliau menduduki posisi sebagai wakil direktur. Modal awal satu hektar tanah dan saham gabungan Rp. 750.000.000. lokasi proyek di jalan martapura lama KM 14200 kecamatan sungai tabuk kabupaten Banjar dengan luas lahan yang disediakan kurang lebih satu hektar dengan rencana bangunan 89 unit rumah tipe 42 ukuran 120m2 (10 x 12 m2) dengan harga jual Rp. 95.000.000 bekerja sama dengan KPR BTN Cabang Banjarmasin. Rumah yang sudah dibangun 10 unit dan terjual.
Sampai sekarang masih dalam tahap penawaran, pembangunan dan penjualan. Aset dari rumah yang terjual sudah mencapai Rp. 950.000.000.
Menurut beliau, dalam berusaha apapun juga harus berpedoman pada tata cara jual beli menurut syariat islam, jangan pernah menyerah, tanamkan kesabaran, utamakan kejujuran karena dalam usaha hal ini merupakan kunci kesuksesan.