Halaman

Minggu, 09 Februari 2014

Kisah Suksus Guru SD Menjadi Pengusaha Property


KISAH SUKSES GURU SD YANG MENJADI PENGUSAHA PROPERTY
(MEMBUKA LAHAN UNTUK PERUMAHAN)

Barito Kuala malam senen, 05 Januari 2014




Nama lahirnya adalah SUPIANI, tanggal 07 Juni 1964 tepatnya di Ilung salah satu kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang ada di Kalimantan Selatan dan di desanya biasa di panggil dengan sebutan Alau (gelar semasa kecil) dan oleh keluarga dan kerabatnya sampai sekarang masih sering dipanggil dengan sebutan itu
Latar belakang pendidikan :
SD Negeri Harapan Masa Ilung tahun tamat 1979
SMP Negeri Ilung Tahun lulus 1983
SPG Negeri Barabai lulus tahun 1986
D2 PGSD Unlam Banjarmasin lulus 1995
S1 BK Uniska Banjarmasin lulus tahun 2010

Seukuran nya sebagai seorang guru SD, susah ditemukan untuk berani menapaki bisnis pada jalur ini. Pernah mengalami kejayaan bisnis dan jatuh sampai memulai dari nol lagi dan mulai mengembangkan bisnis property nya
Sekarang beliau telah menjadi kepala sekolah dan masih menjalankan bisnis property (membuka lahan untuk perumahan), perusahaan otomotif (Bis antar kota Kabupaten) dan usaha rental mobil. Diperkirakan aset kurang lebih 2 miliar.
Dengan karyawan perumahan 3 orang, 10 orang tukang dan 3 orang supir dengan penggajian sesuai upah standar minimal provinsi.

KARIR DAN KEHIDUPAN
Dilahirkan dalam keluarga yang kurang berkecukupan, ayahnya seorang petani mereka tinggal bersama pada orang tuanya dan adiknya. Pada usia 13 th ayahnya meninggal dunia dan tinggallah ia hanya dengan ibunya saat itu sudah kelas 3 SMP. Tamat SMP dia mengikuti Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dibarabai setingkat dengan SMA sekarang.
Pada tahun 1989 diangkat sebagai guru SD (PNS) diwilayah kabupaten Barito Kuala pada tahun 1993 melanjutkan pendidikan diploma 2 di UNLAM Banjarmasin (PGSD) dengan jarak tempuh yang relatif jauh setiap harinya kurang lebih 25 km, dengan medan tanah merah untuk mengejar pendidikan yang tertinggal. Dan tamat pada tahun 1995.
Selain melaksanakan tugasnya sebagai guru di SD Sungai Pitung dia juga mencari tambahan untuk kebutuhanya sebagai tukang ojek dipasar Pangeran Antasari Banjarmasin sepulang dari tugasnya ini dilakukan setiap hari, karena gaji PNS pada saat itu hanya Rp, 52.750 / bulan yang hanya cukup untuk sepuluh hari setelah dibayarkan kontrakan rumah. Dan rutinitas ini dijalani selama beberapa tahun dengan keluarganya dan sudah punya anak satu wal hasil dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Karena keuletanya dalam mengisi waktu setelah tugas guru yang diembanya menjadikan dirinya tak akan bisa diam dan selalu memikirkan bagaimana supaya waktu tidak terbuang sia sia dan menghasilkan keuntungan untuk kesejahteraan keluarganya.
Karena kepiawaianya dalam berkomunikasi dan banyak mempunyai teman juga karena pengalaman sebagai guru pada tahun 2002 ada seorang teman yang mengajak untuk bekerja disebuah perusahaan tepatnya PT. Persada Permai yang bergerak dibidang property yang ditugasi sebagai staff ahli administrasi (paroh waktu) karena tinggal dekat dengan lokasi proyek perumahan tersebut, selain itu  ia juga ditugasi untuk mengurus administrasi nasabah yang akan di ajukan ke BANK KPR BTN dengan selery yang cukup memuaskan yang diberikan oleh pihak perusahaan.
Karena pengalaman yang dimilikinya tentang pernak pernik perumahan ditambah beberapa tahun belajar di proyek itu, ada terbersit dibatinya untuk mengembangkan sendiri usaha property itu lepas dari induk perusahaanya.
Selain mengumpulkan modal yang dirasa cukup untuk memulai usaha sendiri beliau dengan 3 orang rekannya mulai mendirikan perusahaan sendiri dibidang yang sama .  dengan nama PT. Pondok Indra Sari Permai pada tahun 2006 berdomisi di Jalan Trans Kalimantan Kecamatan Alalak Kabupaten Barito kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Beliau menduduki jabatan dalam perusahaan tersebut sebagai komisaris.
Dengan modal awal Rp. 150.000.000 dan ditambah dengan pinjaman dari BANK BTN sebesar Rp. 150.000.000. Pada tahun 2006 perusahaan mengangkat  3 orang karyawan dengan jam kerja dari pukul 09.00 s/d 15.00. sedangkan Bapak Supiani masih sebagai PNS masuk kerja dimulai pukul 13.00 setelah lepas jam dinas bahkan tak jarang beliau pulang sampai larut malam untuk mengevaluasi adminstrasi, keuangan dan material logistik sampai pada tukang dan pengawas proyek. Dengan modal awal Rp. 300.000.000 mereka dapat menyelesaikan 10 unit rumah siap huni untuk dijual kepada nasabahnya melalui BANK BTN Cabang Banjarmasin. Setelah rumah tersebut terjual mereka terus melanjutkan proyek perumahan karena permintaan masyarakat/nasabah sangat tinggi maka pembangunan terus dilaksanakan sampai 38 unit untuk satu lokasi dan dalam waktu 6 bulan habis terjual.
Beliau mengembang proyek perumahan dilokasi yang baru dengan luas lahan yang disiapkan kurang lebih satu hektar dengan 80 unit rumah tipe 42 dengan luas tanah per unit 120 m2 (10 x 12 m2) dengan harga jual Rp. 48.000.000 /unit.
Dari tahun 2006 sampai tahun 2008 beliau dapat menjual 128 unit rumah bekerja sama dengan BANK BTN Banjarmasin. Mereka mencapai puncak kesuksesan dalam bisnisnya.

MENGALAMI MASA MASA SULIT
Pada tahun yang sama beliau mengalami masa sulit yaitu dibidang pemasangan listrik pada tiap tiap rumah nasabah, dikarenakan tidak adanya penambahan pemasangan baru listrik oleh PLN se Kalimantan Selatan  untuk perumahan baru.
Sedang nasabah perumahan sudah menempati perumahan yang dibelinya namun  listrik dari PLN belum terpasang sedang nasabah menuntut untuk fasilitas listrik tersebut kepada perusahaan, untuk menanggulangi masalah ini maka pihak pengembang yang dipimpinya bertanggung jawab memenuhi fasiltaas tersebut dengan cara memasangkan satu kwh dengan daya 1300 untuk jumlah rumah yang ada bahkan bagi nasabah yang nakal mengambil arus diluar kwh, hal tersebut diketahui oleh pihak PLN dan di temukan buktinya maka diberikan sanksi denda sebesar Rp. 250.000.000 oleh pihak PLN kepada perusahaan yang dipimpinya. Dengan catatan tidak ada pemasangan apabila tidak membayar denda tersebut.
Karena ini merupakan tanggung jawab perusahaan akhirnya dibayar denda hasil keuntungan penjualan rumah ditambah dengan pemasangan baru sebesar Rp. 150.000.000, sehingga perusahaan yang dipimpinya mengalami pailit. dan dipasangkan lah aliran listrik tersebut.
Pada masa ini beliau merasa sangat mendapati masalah yang berat.

MENCARI KETENANGAN DENGAN KEYAKINAN
Dengan kejadian ini beliau memutuskan diri untuk istirahat dalam proyek perumahan, bahkan sisa tanah yang belum terbangun serta sertifikanya di pindah tangankan dan diteruskan kepada pihak pengembang lain.
Pada tahun 2009 beliau fokus pada tugas nya sebagai guru SD Negeri Sungai Pitung Kecamatan Alalak Barito Kuala, pada tahun itu pula beliau ikut tes calon kepala sekolah (cakap) dan diangkat menjadi kepala sekolah. Dalam merenungi apa yang sudah dialaminya bersama dengan rekan bisnisnya dan beliau mencari ketenangan dengan menuntut dan memperdalam pengetahuan agama agar mendapati ketenangan jiwanya sampai ke luar kalimantan (pulau jawa). Beliau tak bosan bosanya menemui ulama ulama besar yang ada di Kalimantan Selatan untuk berguru dan menuntut ilmu agama seperti di Martapura Kyai H. Ahmad Khudari turunan ke 6 dari syeh Muhammad Arsyad Al Banjary Martapura untu belajar dan mengambil izajah Tarekat Samaniyah. Beliau sampai kepulau jawa untuk berguru seperi di Cerebon dengan Kyai Abdullah Qosim turunan ke 6 dari sunan gunung jati sempat mengambil izajah tarekat Qadiriah Naksbandiyah, dan dibuluran jawa timur dengan Gus Arifin untuk menanyakan hal yang berkenaan dengan usaha yang dijalaninya. dan rutin jiarah ke makam wali wali yang ada di Kalimantan Selatan bahkan sampai ke pulau Jawa,  dan Jakarta. Sampai sekarang terus menuntut pengetahuan agama dan senang bergaul dengan Habaib dan orang orang soleh sampai ikut andil dalam membentuk majelis ta’lim dengan nama Majelis Ta’lim Al-Hadi. Hal ini berlangsung dari 2009 sampai dengan 2011.

BANGKIT DENGAN KEYAKINAN





Pernah bertanya kepada salah seorang ulama yang ditemuinya tentang “bagaimana pinjam uang berbunga kepada orang lain” maka dijawab oleh ulama itu bahwa “apabila kamu memakai/memakan uang dengan berbunga sama halnya kamu berudhu dengan air kencing ibumu” (haram).
Dan ditanyakan lagi “adakah jalan untuk menebus kesalahan itu”, maka dijawab oleh ulama itu “ada. dengan cara sembahyang tobat dan banyak berdzikir dan istigfar”.


Dan dengan meyakini hal inilah beliau mulai membuka diri untuk memulai usahanya

Add caption
Pada pertengahan tahun 2012 beliau mulai membuka usaha rental mobil bersama dengan teman majelisnya dengan modal awal satu unit mobil avansa tahun 2010 berkembang dengan menambah sebuah mini bus antar kota kabupaten (Banjarmasin – Kotabaru), dan pick up angkutan barang.
Hasilnya sebagian untuk pembiayaan mejelis ta’lim.


Karena pengalaman di bidang property yang dimilikinya, beliau dan beberapa rekan di majelisnya kembali membuka usaha property dengan membuat cv. Yang dinamai CV. AL HADI, beliau menduduki posisi sebagai wakil direktur. Modal awal satu hektar tanah dan saham gabungan Rp. 750.000.000. lokasi proyek di jalan martapura lama KM 14200 kecamatan sungai tabuk kabupaten Banjar dengan luas lahan yang disediakan kurang lebih satu hektar dengan rencana bangunan 89 unit rumah tipe 42 ukuran 120m2 (10 x 12 m2) dengan harga jual Rp. 95.000.000 bekerja sama dengan KPR BTN Cabang Banjarmasin. Rumah yang sudah dibangun 10 unit dan terjual.
Sampai sekarang masih dalam tahap penawaran, pembangunan dan penjualan. Aset dari rumah yang terjual sudah mencapai Rp. 950.000.000.
Menurut beliau, dalam berusaha apapun juga harus berpedoman pada tata cara jual beli menurut syariat islam, jangan pernah menyerah, tanamkan kesabaran, utamakan kejujuran karena dalam usaha hal ini merupakan kunci kesuksesan.


Jumat, 14 Juni 2013

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME SKINNER



TEORI BELAJAR BEHAVIORISME SKINNER 
Makalah
Hamzah dan Laelatul Anisah



PENDAHULUAN

 “ Living is Learning”, merupakan sepenggal kalimat yang dikemukakan oleh Havighurst (1953). Dengan kalimat tersebut memberikan gambaran bahwa belajar merupakan hal yang sangat penting, sehingga tidaklah mengherankan bahwa banyak orang ataupun ahli yang membicarakan masalah belajar. Hampir semua pengetahuan, sikap, ketrampilan, perilaku manusia dibentuk, diubah dan berkembang melalui belajar. Kegiatan belajar dapat berlangsung dimana dan kapan saja. Di rumah, di sekolah, di pasar, di toko, di masyarakat luas, pagi, sore dan malam. Karena itu, belajar merupakan masalah bagi setiap manusia. Oleh sebab itu dibutuhkan cara belajar yang tepat untuk menghasilkan perubahan sikap yang baik pula.
Banyak teori tentang belajar yang telah berkembang mulai abad ke 19 sampai sekarang ini. Pada awal abad ke-19 teori belajar yang berkembang pesat dan memberi banyak sumbangan terhadap para ahli psikologi adalah teori belajar tingkah laku (behaviorisme) yang awal mulanya dikembangkan oleh psikolog Rusia Ivan Pavlov (tahun 1900-an) dengan teorinya yang dikenal dengan istilah pengkondisian klasik (classical conditioning) dan kemudian teori belajar tingkah laku ini dikembangkan oleh beberapa ahli psikologi yang lain seperti Edward Thorndike, B.F Skinner dan Gestalt. Teori belajar behaviorisme ini berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau Penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Dalam teori belajar ini guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui simulasi.


PEMBAHASAN

  1. Analisis Perilaku Skinner
Selama tahun 1920-an dan 1930-an, sementara Freud, Adler dan Jung yang mengandalkan pada praktek klinis dan sebelum Eysenck dan McCrae dan Costa menggunakan prosedur psikometrik untuk membangun teori kepribadian, sejumlah behavioris sedang membangun model berdasarkan penelitian laboratorium manusia dan hewan bukan manusia . Behavioris awal termasuk EL Thorndike dan JB Watson, tetapi yang paling berpengaruh dari teori kemudian adalah B.F. Skinner. Model perilaku kepribadian dihindari spekulasi tentang konstruksi hipotetis dan terkonsentrasi hampir secara eksklusif pada perilaku yang dapat diamati. Skinner menolak gagasan kehendak bebas dan menekankan keutamaan pengaruh lingkungan terhadap perilaku.

  1. Biografi B. F. Skinner
B.F. Skinner dilahirkan di Susquehanna, Pennsylvania pada tahun 1904, lebih tua dari dua bersaudara. Sementara di perguruan tinggi, Skinner ingin menjadi penulis, tapi setelah sedikit keberhasilan dalam usaha ini, Skinner berpaling ke psikologi. Setelah mendapatkan gelar Ph.D dari Harvard, Skinner mengajar di Universitas Minnesota dan Indiana sebelum kembali ke Harvard, dimana Skinner tinggal sampai kematiannya pada tahun 1990.

  1. Perintis dari Behaviorisme Ilmiah Skinner
Teori belajar modern memiliki akar dalam karya Edward L. Thorndike dan percobaan dengan binatang selama bagian terakhir dari abad ke-19. Hukum Thorndike yang menyatakan bahwa efek respon diikuti oleh satisfier cenderung menjadi dipelajari, sebuah konsep yang diantisipasi menggunakan Skinner penguatan positif untuk membentuk perilaku. Skinner bahkan lebih dipengaruhi oleh John Watson yang berpendapat bahwa psikologi harus berurusan dengan kontrol dan prediksi perilaku dan bahwa perilaku bukan introspeksi, kesadaran, atau pikiran adalah data dasar psikologi ilmiah.

  1. Behaviorisme Ilmiah
Skinner percaya bahwa perilaku manusia, seperti fenomena alam lainnya, tunduk pada hukum-hukum ilmu pengetahuan, dan bahwa psikolog tidak boleh atribut motivasi batin untuk itu. Meskipun ia menolak negara internal (pikiran, emosi, keinginan, dll) sebagai di luar bidang ilmu pengetahuan, Skinner tidak menyangkal keberadaan mereka. Dia hanya menegaskan bahwa mereka tidak boleh digunakan untuk menjelaskan perilaku.
a.       Filsafat Ilmu
Karena tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk memprediksi dan kontrol, Skinner berpendapat bahwa psikolog harus peduli dengan menentukan kondisi di mana perilaku manusia terjadi. Dengan menemukan kondisi ini, psikolog dapat memprediksi dan mengendalikan perilaku manusia.
b.      Karakteristik Ilmu Pengetahuan
Skinner berpendapat bahwa ilmu pengetahuan memiliki tiga karakteristik utama: (1) temuan bersifat kumulatif, (2) terletak pada sikap bahwa nilai-nilai pengamatan empiris, dan (3) akan mencari keteraturan dan hubungan yang dapat diandalkan.

  1. Pengkondisian
Skinner diakui dua jenis pengondisian: klasik dan operan.

a.       Pengkondisian Klasik
Pada pengkondisian klasik, stimulus AC dipasangkan dengan stimulus bersyarat sampai mampu membawa respon bersyarat sebelumnya. Sebagai contoh, Watson dan Rainier dikondisikan anak laki-laki takut tikus putih (stimulus terkondisi) dengan menghubungkan ke suara keras tiba-tiba (stimulus berkondisi). Akhirnya, melalui proses generalisasi, anak belajar yang menyerupai tikus putih.
b.      Pengkondisian Operan
Dengan pengkondisian operan, penguatan digunakan untuk meningkatkan probabilitas bahwa perilaku tertentu akan terulang kembali. Tiga faktor penting dalam pengkondisian operan: (1) anteseden, atau lingkungan di mana perilaku terjadi, (2) perilaku, atau respon, dan (3) konsekuensi yang mengikuti perilaku tersebut. Psikolog dan lainnya menggunakan membentuk perilaku manusia untuk cetakan kompleks. Berbeda sejarah hasil penguatan dalam diskriminasi instrumental, yang berarti bahwa organisme yang berbeda akan merespon berbeda terhadap kemungkinan lingkungan yang sama. Orang juga mungkin merespon sama terhadap rangsangan lingkungan yang berbeda, proses yang disebut Skinner generalisasi stimulus. Apapun dalam lingkungan yang memperkuat perilaku adalah sebuah penguat. Penguatan positif adalah setiap stimulus yang ketika ditambahkan ke situasi meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku tertentu akan terjadi. Penguatan negatif adalah penguatan perilaku melalui penghapusan stimulus menyenangkan.
Baik penguatan positif dan negatif memperkuat perilaku. Setiap peristiwa yang menurunkan perilaku baik dengan menghadirkan stimulus tidak menyenangkan atau dengan menghapus satu positif disebut hukuman. Efek dari hukuman jauh lebih sedikit diprediksi daripada pahala. Baik hukuman dan penguatan dapat mengakibatkan konsekuensi baik dari alam atau dari pemaksaan manusia. Reinforcers AC adalah mereka rangsangan yang tidak memuaskan oleh alam (misalnya, uang), tetapi dapat menjadi begitu ketika mereka dikaitkan dengan penguatan primer, seperti makanan. Reinforcers umum adalah penguatan AC yang telah menjadi terkait dengan penguatan beberapa primer. Penguatan dapat mengikuti perilaku pada salah jadwal terus menerus atau pada jadwal berselang. Ada empat jadwal intermiten dasar: (1) tetap rasio, di mana organisme diperkuat sebentar-sebentar sesuai dengan jumlah tanggapan itu membuat; (2) variabel-rasio, di mana organisme ini diperkuat setelah rata-rata jumlah yang telah ditetapkantanggapan, (3) tetap Interval, yang diperkuat organisme untuk respon pertama setelah periode yang ditunjuk waktu, dan (4) Interval variabel, di mana organisme diperkuat setelah selang berbagai periode waktu. Kecenderungan respon yang diperoleh sebelumnya untuk menjadi semakin lemah pada nonreinforcement disebut kepunahan. Penghapusan atau melemahnya respon disebut kepunahan klasik dalam model pengkondisian klasik dan operan kepunahan ketika respon diperoleh melalui pengkondisian operan.

  1. Organisme Manusia
Skinner percaya bahwa perilaku manusia dibentuk oleh tiga kekuatan: (1) seleksi alam, (2) evolusi budaya, dan (3) sejarah pribadi individu penguatan, yang kita bahas di atas.
a.       Seleksi Alam
Sebagai suatu spesies, perilaku kita dibentuk oleh kemungkinan bertahan hidup, yaitu, perilaku (misalnya, seks dan agresi) yang bermanfaat bagi spesies manusia cenderung untuk bertahan hidup, sedangkan mereka yang tidak cenderung putus.


b.      Evolusi Budaya
Mereka masyarakat yang berkembang praktek-praktek budaya tertentu (misalnya pembuatan alat dan bahasa) cenderung untuk bertahan hidup. Saat ini, kehidupan hampir semua orang berbentuk, sebagian, dengan alat-alat modern (komputer, media, berbagai moda transportasi, dll) dan dengan menggunakan bahasa mereka. Namun, manusia tidak membuat keputusan koperasi untuk melakukan apa yang terbaik bagi masyarakat mereka, tetapi mereka masyarakat yang anggotanya berperilaku kooperatif cenderung untuk bertahan hidup.
Skinner mengakui keberadaan negara bagian dalam seperti drive dan kesadaran diri, namun ia menolak gagasan bahwa mereka dapat menjelaskan perilaku. Untuk Skinner, drive merujuk pada efek dari kekurangan dan kekenyangan dan dengan demikian terkait dengan kemungkinan perilaku tertentu, tetapi mereka tidak penyebab perilaku. Skinner percaya bahwa emosi dapat dipertanggungjawabkan oleh kemungkinan bertahan hidup dan kemungkinan penguatan; tapi seperti drive, mereka tidak menyebabkan perilaku. Demikian pula, tujuan dan niat tidak penyebab perilaku, meskipun mereka merasa sensasi dan ada dalam kulit.
c.       Kompleks Perilaku
Perilaku manusia tunduk pada prinsip yang sama pengkondisian operan sebagai perilaku hewan sederhana, tetapi jauh lebih kompleks dan sulit untuk memprediksi atau mengontrol. Skinner menjelaskan kreativitas sebagai hasil dari perilaku acak atau kebetulan yang terjadi akan dihargai. Skinner percaya bahwa sebagian besar perilaku kita tidak sadar atau otomatis dan yang tidak memikirkan pengalaman tertentu memperkuat. Skinner mimpi dipandang sebagai bentuk rahasia dan simbolik dari perilaku yang tunduk pada kemungkinan yang sama tulangan sebagai setiap perilaku lainnya.
d.      Kontrol Perilaku Manusia
Pada akhirnya, semua perilaku seseorang dikendalikan oleh lingkungan. Masyarakat melakukan kontrol atas anggota mereka melalui hukum, peraturan, dan kebiasaan yang melampaui berarti satu orang dari countercontrol. Ada empat metode dasar kontrol sosial: (1) pengkondisian operan, termasuk penguatan positif dan negatif dan hukuman; (2) menjelaskan kontinjensi, atau menggunakan bahasa untuk menginformasikan orang-orang dari konsekuensi dari perilaku mereka; (3) kekurangan dan kekenyangan, teknik yang meningkatkan kemungkinan bahwa orang akan berperilaku dengan cara tertentu, dan (4) pengekangan fisik, termasuk memenjarakan penjahat. Meskipun Skinner menyangkal adanya kehendak bebas, dia mengakui bahwa orang memanipulasi variabel dalam lingkungan mereka sendiri dan dengan demikian beberapa latihan ukuran pengendalian diri, yang memiliki beberapa teknik: (1) pengekangan fisik, (2) bantuan fisik, seperti alat-alat ; (3) mengubah rangsangan lingkungan; (4) mengatur lingkungan untuk memungkinkan melarikan diri dari rangsangan permusuhan; (5) obat, dan (6) melakukan sesuatu yang lain.

  1. Kepribadian yang Tidak Sehat
Kontrol sosial dan kontrol diri kadang-kadang menghasilkan strategi perlawanan dan perilaku tidak pantas.
a.       Strategi Perlawanan
Orang bisa melawan kontrol sosial yang berlebihan oleh (1) melarikan diri dari itu, (2) memberontak melawannya, atau (3) pasif melawannya.
b.      Perilaku yang Tidak Pantas
Perilaku tidak pantas ikuti dari diri-mengalahkan teknik menangkal kontrol sosial atau dari usaha yang gagal pada pengendalian diri.

  1. Psikoterapi
Skinner bukan psikoterapis, dan ia bahkan mengkritik psikoterapi sebagai salah satu kendala utama untuk studi ilmiah tentang perilaku manusia. Namun demikian, orang lain telah menggunakan prinsip-prinsip pengkondisian operan untuk membentuk perilaku dalam pengaturan terapeutik. Terapis perilaku berperan aktif dalam proses pengobatan, menggunakan teknik modifikasi perilaku dan menunjukkan konsekuensi positif dari beberapa perilaku dan efek permusuhan dari orang lain.

  1. Penelitian Terkait
Teori Skinner telah menghasilkan penelitian yang lebih dari teori kepribadian lainnya. Sebagian besar penelitian ini dapat dibagi ke dalam dua pertanyaan: (1) Bagaimana pengkondisian mempengaruhi kepribadian? dan (2) Bagaimana kepribadian mempengaruhi pengkondisian? Selain dua pertanyaan, perkembangan baru dalam penelitian, karena kemajuan teknologi, telah menjadi studi tentang penguatan yang terkait dengan aktivasi otak.
a.         Bagaimana Pengkondisian Mempengaruhi Kepribadian
Sebuah kebanyakan studi telah menunjukkan bahwa pengkondisian operan dapat mengubah kepribadian, yaitu perilaku. Sebagai contoh, sebuah studi oleh Tidey dkk.menemukan bahwa, ketika diberikan pilihan, perokok akan memilih rokok ketimbang uang.
b.         Bagaimana Kepribadian Mempengaruhi Pengkondisian
Menemukan bahwa kepribadian yang berbeda mungkin bereaksi secara berbeda terhadap rangsangan lingkungan yang sama. Ini berarti bahwa strategi penguatan yang sama tidak akan memiliki efek yang sama pada semua orang. Misalnya, Alan Pickering dan Jeffrey Gray telah dikembangkan dan diuji teori penguatan sensitivitas, yang menunjukkan bahwa impulsif, gelisah, dan ketertutupan / extraversion berhubungan dengan cara orang menanggapi penguatan lingkungan. Baru-baru ini, peneliti telah mulai mengeksplorasi hubungan antara sensitivitas penguatan dan dimensi kepribadian lainnya. Philip Corr (2002) yang dilakukan salah satu dari studi pertama yang meneliti perbedaan dalam kegelisahan dan impulsif dan asosiasi mereka untuk kepekaan respon. Corr juga dirumuskan sensitivitas teori penguatan (RST) dari Pickering dan Gray: awalnya dimensi kepribadian harus beroperasi secara independen, sementara di reformulasi Corr, mereka dapat beroperasi bersama-sama dan saling bergantung agak. Hasilnya didukung hipotesis subsistem bersama dan bertentangan dengan hipotesis subsistem dipisahkan. Bagi orang-orang sangat cemas, impulsif bertindak sebagai buffer untuk respon terhadap rangsangan negatif. Sekali lagi, titik utama juga diperkuat oleh studi ini: Orang bervariasi dalam respon mereka terhadap penguatan tergantung pada kepribadian mereka.
c.         Dukungan dan Otak
Kemajuan terbaru dalam pencitraan telah memungkinkan peneliti untuk menganalisis perbedaan individu dalam aktivasi otak sebagai respon terhadap rangsangan seperti makanan (Beaver et al, 2006). Menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional, atau fMRI, John Beaver dan rekan-rekannya memberi skala aktivasi perilaku (BAS) laporan diri kepada peserta untuk mengukur seberapa aktif mereka cenderung untuk mengejar penghargaan. Mereka kemudian diukur aktivasi otak subyek 'setelah terpapar gambar makanan menguntungkan dibandingkan makanan hambar. Mereka menemukan bahwa orang yang dinilai lebih tinggi pada variabel kepribadian aktivasi perilaku juga memiliki aktivasi yang lebih besar ke gambar makanan bermanfaat di lima wilayah tertentu dari otak. Hasil ini mendukung kesimpulan umum bahwa kepribadian berkaitan dengan perbedaan dalam cara kita menanggapi penghargaan biologis. Penelitian ini menjanjikan masa depan, untuk mungkin membantu untuk mengubah hasil kesehatan seperti obesitas, dan untuk memahami apa yang orang temukan bermanfaat dan mengapa.

  1. Kritik Skinner
Pada enam kriteria teori yang berguna, pendekatan Skinner angka yang sangat tinggi pada kemampuannya untuk menghasilkan penelitian dan untuk membimbing tindakan, tinggi pada kemampuannya untuk dipalsukan, dan sekitar rata-rata pada kemampuannya untuk mengorganisir pengetahuan. Selain itu, harga yang sangat tinggi pada konsistensi internal dan tinggi pada kesederhanaan.

 
DAFTAR PUSTAKA

Jess dan Gregory J. Feist. 2011. Teori Kepribadian(Theories of Personality). Salemba Humanika: Jakarta